Mao Tse-Tung adalah tokoh politik terkemuka yang menjadikan Partai Komunis China berkuasa hingga beberapa dekade dan membangun pengaruh kuat di kawasan Asia. Mao lahir di desa Shao-shan di propinsi Hunan Cina putra serang petani dengan kondisi ekonomi keluarga tergolong kelas menengah. Saat masih berumur 19 tahun, terjadi revolusi dalam tata pemerintahan di Cina. Dinasti Ch'ing yang memerintah sejak abad 17 runtuh dan Cina memproklamirkan diri sebagai negara Republik. Namun perubahan bentuk negara tidak di iringi tata pemerintahan dan kepemimpinan yang kuat hingga menimbulkan perang saudara dalam waktu lama hingga tahun 1949.
Sejak muda Mao telah mempelajari idiologi Marxisme dan menjadi pengikut sejati sehingga paham politiknya berhaluan kiri. Ia bersama rekan-rekannya se-idiologi membentuk Partai Komunis Cina yang mencapai puncak kejayaan setelah ia menjadi ketua tahun 1935. Di tahun 1947, partai Komunis Cina telah memiliki basis massa dan kekuatan menggulingkan partai Nasionalis yang dipimpin Chiang Kai-Shek. Di tahun 1949, pasukannya merebut kemenangan gilang-gemilang dan partai Komunis menguasai mutlak seluruh daratan Cina. Saat Mao memegang kendali kekuasaan Cina telah mengalami penderitaan panjang akibat perang saudara, kemiskinan, keterbelakangan, pendidikan rendah dan kualitas hidup rakyat sangat buruk.
Ia kemudian mengadakan pembaharuan secara besar-besaran. Diantaranya modernisasi industri, peningkatan pendidikan rakyat dan perbaikan kesehatan rakyat yang berlangsung amat pesat. Mao mengubah sistem ekonomi Cina dari kapitalis ke sistem sosialis. Dalam kehidupan berpolitik ia lebih menggunakan cara-cara totaliterisme yang keras demi mweujudkan stabilitas negara. Melalui propaganda yang intensif Mao berhasil menggerakkan revolusi ekonomi,politik dan juga revolusi sosial. Dalam waktu 25 tahun telah dapat dilakukan perombakan cara berfikir mengenai nasionalisme. Perombakan ini bermakna penting mengingat kesetiaan dan ikatan kefamilian di Cina sebelumnya sangat kokoh. Pemerintah Cina melancarkan propaganda besar-besaran memerangi ideologi Kong Hu-Cu dan usaha ini mencapai target yang diharapkan. Dalam pemerintahan, Mao tidak memegang peranan seorang diri seperti dilakukan Stalin di Uni Soviet, namun yang menentukan garis politik pemerintah adalah partai Komunis. Tetapi, Mao merupakan tokoh yang paling berpengaruh dalam pemerintahan di Cina hingga akhir hayatnya tahun 1976.
Selama berkuasa, ia banyak melakukan perubahan besar dalam bidang ekonomi, politik dan sosial. Salah satu kebijakan ekonominya di akhir tahun 1950 adalah pengintensifan produksi dengan penggunaan tenaga manusia dalam bentuk komunitas pertanian. Proyek lain adalah "Revolusi besar kebudayaan proletar" di akhir tahun 1960an. Proyek ini didasari pemikiran Mao bahwa kaum buruh industri di kota-kota merupakan basis terkuat penyokong partai Komunis. Ini sejalan dengan teori Marx. Tetapi, sekitar tahun 1952 Mao berkesimpulan bahwa basis partai berasal dari kaum tani, bukan buruh. Anggapan ini ada dasarnya, karena selama pertempuran panjang dan sengit dengan rejim Nasionalis, Mao selalu berada di daerah pedesaan. Gagasan ini diterapkan tatkala dia menjadi kepala negara. Misalnya, apabila tatkala Stalin berkuasa di Rusia umumnya pembangunan dititikberatkan pada sektor produksi industri, Mao umumnya menarik perhatian lebih besar pada pembangunan sektor pertanian dan pedesaan. Meski begitu, pembangunan industri Cina di bawah Mao maju dengan pesatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar